Bangkok, (politisi-indonesia.com) Militer Thailand mengumumkan akan menggunakan peluru tajam terhadap para pengunjuk rasa Baju Merah dalam situasi tertentu.Seorang juru bicara militer dalam jumpa pers rutin mengatakan pasukannya siap menggunakan senjata mereka dengan tegas. Kelompok Baju Merah kemudian membatalkan rencana mereka,guna melakukan pawai unjuk rasa di distrik bisnis Silom di kota Bangkok dan mengatakan bertekad menghindari bentrok dengan militer.Sementara itu, rencananya pasukan Thailand memasuki Silom hari Senin. Wartawan BBC di Bangkok Rachel Harvey, Minggu (25/4-2010) mengatakan militer yakin masih ada anggota ekstrem kelompok itu yang akan menggunakan senjata seperti bambu runcing, cairan asam dan granat.Kita tidak bisa lagi bersikap lunak terhadap tindakan keras, kata juru bicara militer Kolonel Sansern Kaewkamnerd kepada wartawan. Jika Anda tidak memiliki rincian yang akurat mengenai lowongan kerja informasi kerja terbaru 2010, maka Anda mungkin bisa membuat pilihan yang buruk pada subjek. Jangan biarkan hal itu terjadi: terus membaca.
Kolonel Sansern Kaewkamnerd mengatakan, pihaknya harus menjaga jarak antara pasukan dan demonstran. Bila mereka mencoba memasuki garis batas, kami akan mulai menggunakan gas air mata, dan bila mereka memasuki garis batas, kami harus menggunakan senjata untuk menindak mereka dengan tegas. Militer sebelumnya mamaparkan tujuh langkah yang akan diambil aparat keamanan sebelum melepas tembakan.Langkah-langkah itu antara lain menunjukkan kekuatan, menggunakan nada bising dan pengacau sinyal, diikuti dengan selang air dan semprotan air. Sebagian pemimpin militer menyangkal bahwa pasukan menggunakan peluru tajam dalam upaya yang gagal untuk membubarkan para pengunjuk rasa tanggal 10 April, yang menewaskan 25 orang.Namun sebagian lain mengakui bahwa pada saat itu peluru tajam digunakan.*** Berita politisi-indonesia.com dapat diakses di Facebook & di HP Anda Untuk permohonan iklan, Anda dapat menghubungi 021-9523.8155
Kolonel Sansern Kaewkamnerd mengatakan, pihaknya harus menjaga jarak antara pasukan dan demonstran. Bila mereka mencoba memasuki garis batas, kami akan mulai menggunakan gas air mata, dan bila mereka memasuki garis batas, kami harus menggunakan senjata untuk menindak mereka dengan tegas. Militer sebelumnya mamaparkan tujuh langkah yang akan diambil aparat keamanan sebelum melepas tembakan.Langkah-langkah itu antara lain menunjukkan kekuatan, menggunakan nada bising dan pengacau sinyal, diikuti dengan selang air dan semprotan air. Sebagian pemimpin militer menyangkal bahwa pasukan menggunakan peluru tajam dalam upaya yang gagal untuk membubarkan para pengunjuk rasa tanggal 10 April, yang menewaskan 25 orang.Namun sebagian lain mengakui bahwa pada saat itu peluru tajam digunakan.*** Berita politisi-indonesia.com dapat diakses di Facebook & di HP Anda Untuk permohonan iklan, Anda dapat menghubungi 021-9523.8155
Share on Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar