CikarangOnline.com , Judul tulisan ini terinspirasi ketika ajang pertemuan Blogger Cikarang yang berlangsung di Taman Buaya kota Serang Cibarusah Bekasi, Minggu 23 Mei 2010. Bagaimana tidak, 500 ekor buaya yang ada di penangkaran ini tidak terurus dan lokasi penangkaran buaya ini yang juga sekaligus tempat wisatanya orang Bekasi ini terlihat kotor dan tidak terurus. Kolam-kolam Buaya kotor tidak terawat, Tempat-tempat Istirahat yang juga kosong Fasilitas Musholla dan Panggung sudah banyak yang rusak dan berdebu.Padahal ini merupakan object wisata yang bisa dikembangkan dan menjadi salah satu pionir di Kabupaten Bekasi. Untuk bisa masuk ke Lokasi Wisata ini dipungut biaya Rp.20.000/orang. Suatu harga yang menurut kami (Team Blogger Cikarang) adalah harga yang sangat mahal sekali. Mengapa bisa mahal demikian ? Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.
Menurut Pak Arifin lelaki yang sudah berusia 89 tahun ini yang juga sebagai Direktur Utama/Pemilik Penangkaran buaya ini setiap harinya harus mengeluarkan biaya lebih dari 5 juta/minggu untuk membayar pegawainya yang berjumlah lebih dari 8 orang, belum lagi biaya untuk memberi pakan buaya-buaya tersebut. Selain itu, menurut pemaparan Pak Arifin beliau harus setor 15% dari Harga Ticket Rp.20.000,- ke Kantor Kabupaten Bekasi, Tetapi pihak Pemda maupun Departemen Pariwisata Bekasi jarang dan hampir tidak membantu pengembangan dari usaha Penangkaran buaya ini. œMereka merem terhadap kami. Tidak ada usaha bantuan untuk mengembangkan lokasi ini Papar Pak Arifin kepada Team Blogger Cikarang. Lokasi Wisata penangkaran buaya ini dihuni oleh buaya-buaya umur 12 tahunan bahkan ada yang sudah berumur 45 tahun. Lokasi Wisata ini setiap harinya sepi bahkan seperti kuburan. Hanya ramai dikunjungi saat libur seperti hari minggu saat ini ujar Pak Arifin. Tatapi ramai pun tidak seramai Pasar Serang atau Mal-mal di Wilayah Bekasi. Hanya beberapa puluh orang saja yang terlihat datang ke Lokasi Penangkaran Buaya ini. Setiap hari libur diadakan atraksi Buaya dan Ular di arena Panggung Joko Tinggkir. Di Panggung yang sederhana dan berkapasitas tidak lebih dari 100 orang ini dipertontonkan atraksi Buaya oleh Pawang Buaya. Warga Bekasi dan sekitarnya menikmati tontonan yang di suguhkan. Kebetulan hari ini ada atraksi Debus yang berasal dari Perkumpulan Pendekar Banten yang di pimpin oleh Pak Mulyono. Pak Mulyono menyuguhkan atraksi yang sangat memukau penonton, ada atraksi manusia Debus dimana badannya di tusuk-tusuk oleh jarum sebanyak 5 buah di bagian-bagian tubuhnya, juga atraksi kekebalan tubuh dimana salah seorang anggotanya tidak mempan saat di sayat-sayat oleh golok yang sangat tajam.
Menurut Pak Arifin lelaki yang sudah berusia 89 tahun ini yang juga sebagai Direktur Utama/Pemilik Penangkaran buaya ini setiap harinya harus mengeluarkan biaya lebih dari 5 juta/minggu untuk membayar pegawainya yang berjumlah lebih dari 8 orang, belum lagi biaya untuk memberi pakan buaya-buaya tersebut. Selain itu, menurut pemaparan Pak Arifin beliau harus setor 15% dari Harga Ticket Rp.20.000,- ke Kantor Kabupaten Bekasi, Tetapi pihak Pemda maupun Departemen Pariwisata Bekasi jarang dan hampir tidak membantu pengembangan dari usaha Penangkaran buaya ini. œMereka merem terhadap kami. Tidak ada usaha bantuan untuk mengembangkan lokasi ini Papar Pak Arifin kepada Team Blogger Cikarang. Lokasi Wisata penangkaran buaya ini dihuni oleh buaya-buaya umur 12 tahunan bahkan ada yang sudah berumur 45 tahun. Lokasi Wisata ini setiap harinya sepi bahkan seperti kuburan. Hanya ramai dikunjungi saat libur seperti hari minggu saat ini ujar Pak Arifin. Tatapi ramai pun tidak seramai Pasar Serang atau Mal-mal di Wilayah Bekasi. Hanya beberapa puluh orang saja yang terlihat datang ke Lokasi Penangkaran Buaya ini. Setiap hari libur diadakan atraksi Buaya dan Ular di arena Panggung Joko Tinggkir. Di Panggung yang sederhana dan berkapasitas tidak lebih dari 100 orang ini dipertontonkan atraksi Buaya oleh Pawang Buaya. Warga Bekasi dan sekitarnya menikmati tontonan yang di suguhkan. Kebetulan hari ini ada atraksi Debus yang berasal dari Perkumpulan Pendekar Banten yang di pimpin oleh Pak Mulyono. Pak Mulyono menyuguhkan atraksi yang sangat memukau penonton, ada atraksi manusia Debus dimana badannya di tusuk-tusuk oleh jarum sebanyak 5 buah di bagian-bagian tubuhnya, juga atraksi kekebalan tubuh dimana salah seorang anggotanya tidak mempan saat di sayat-sayat oleh golok yang sangat tajam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar