PD Harus Bisa Beri Teladan bagi Parpol Lain

Tidak ada pemimpin yang muncul tiba-tiba, instan. Setiap calon pemimpin di UMNO Malaysia maupun PAP Singapura misalnya, selalu melalui proses kaderisasi dan regenerasi dari bawah, jelasnya Berbeda dengan di Indonesia yang sampai sekarang tidak memiliki pola baku, baik pada saat proses rekrutmen maupun memilih pemimpin politik tertinggi. Pemimpin politik di Indonesia seringkali muncul secara tiba-tiba, termasuk lewat mekanisme kuda hitam. Ini keliru dan bukan merupakan pendidikan politik yang baik untuk rakyat, imbuhnya. Lebih parah lagi, banyak parpol di Indonesia yang cenderung mengukuhkan berlangsungnya dinasti politik. Cirinya, kepemimpinan parpol diduduki oleh trah atau dinasti politik tertentu secara turun temurun. Kalau ada tokoh muda yang menonjol, dia harus melalui antrean panjang untuk bisa masuk dalam struktur partai. Itupun bisa terganjal kalau tokoh muda tersebut bukan bagian dari dinasti, ungkapnya. Alfitra mencatat, Bandung sejak dulu dikenal sebagai kota yang melahirkan banyak tokoh muda. Banyak pula aktivitas politik yang dipelopori kaum muda muncul dari Bandung. Kita pantas berharap, pemilihan Bandung sebagai tempat penyelenggaraan Kongres II PD mampu menghasilkan keputusan politik yang positif dan strategis. Tidak hanya bagi PD, melainkan juga bangsa Indonesia, ujar Alfitra. [detik] Related posts:
- SBY Ajak Parpol Kembangkan Kehidupan Politik dan Demokrasi
- Pengamat: PD Butuh Pemimpin Tegas Berani
- Pemimpin Harus Jadi Teladan Masyarakat
- Slamet Effendy: NU Tak Perlu Urus Parpol
- Jelang Kesimpulan Pansus, SBY Kumpulkan Parpol Koalisi di Cikeas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar